Niat Sholat Idul Fitri dan Tata Caranya, Beserta Bacaan Takbiran Idul Fitri
Inilah tata cara dan niat sholat Idul Fitri, beserta bacaan takbiran yang bisa diucapkan sebelum pelaksanaan Sholat Id. Hari raya Idul Fitri akan tiba, umat Islam disunahkan menjalankan ibadah sholat Idul Fitri atau sholat Id. Sholat Id merupakan shalat Sunah di Hari Raya Idul Fitri yang jatuh pada 1 Syawal.
Dikutip dari Buku Panduan Muslimah oleh Ust. M. Syukron Maksum , sholat ini sangat dianjurkan atau Sunah Muakkadah, baik dilakukan oleh laki laki maupun perempuan, mukim atau musafir. Orang perempuan yang sedang haid pun, dianjurkan untuk ikut keluar rumah, meramaikan hari raya ini. Selanjutnya, ada beberapa amalan yang sunah dilakukan sebelum sholat Id.
Di antaranya adalah mandi, berhias, dan membaca takbir. Diketahui, tahun ini pelaksanaan Idul Fitri masih dalam suasana pandemi Covid 19. Pemerintah pun telah menerbitkan panduan penyelenggaraan Salat Idul Fitri 1442 H/2021 M di saat Pandemi Covid.
Panduan itu tertuang dalam Surat Edaran No SE 07 tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Salat Idul Fitri Tahun 1442 H/2021 M di saat Pandemi Covid. Isi Surat Edaran tersebut, di antaranya sholat Idul Fitri 1 Syawal 1442 H/2021 M di daerah yang mengalami tingkat penyebaran Covid 19 tergolong tinggi (zona merah dan zona oranye) agar dilakukan di rumah masing masing. Hal ini sejalan dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia dan ormas ormas Islam lainnya.
Kemudian, sholat Idul Fitri 1 Syawal 1442 H/2021 M dapat diadakan di masjid dan lapangan hanya di daerah yang dinyatakan aman dari Covid 19, yaitu zona hijau dan zona kuning berdasarkan penetapan pihak berwenang. Sholat Idul Fitri yang dilaksanakan di masjid dan lapangan, wajib memperhatikan standar protokol kesehatan Covid 19 secara ketat. Niat Sholat Idul Fitri
اُصَلِّى سُنَّةً عِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا للهِ تَعَالَى "Ushalli sunnatan li ‘idil fithri rak ‘ataini lillahi ta’alaa" Artinya:
Aku niat shalat sunah Idul Fitri dua rakaat karena Allah Ta'ala. Untuk rakaat pertama, setelah takbiratul ihram dan membaca doa iftitah 7 kali takbir. Setiap selesai sekali takbir disunahkan membaca,
Subhaanallaahi walhamdu lillahi wa laa ilaaha illallahu wallahu akbar "Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar." Setelah melakukan 7 kali takbir, bacaan shalat lainnya.
Diutamakan surat yang dibaca setelah bacaan Al Fatihah, dalam rakaat pertama adalah Surat Qaf atau Surat Al A'laa. Sementara itu, rakaat kedua, takbir yang dilakukan pada rakaat pertama diulangi lagi. Meski demikian, jumlah takbirnya sebanyak 5 kali.
Setelah itu, shalat berjalan seperti biasanya. Surat yang dibaca setelah Al Fatihah, diutamakan Surat Al Ghasyiyah. Setelah shalat dua rakaat, maka dilanjutan dua Khotbah.
Untuk Khotbah yang pertama takbir dibaca 9 kali dan Khotbah yang kedua bacaan takbir dibaca 7 kali. Pembacaan takbir dilakukan secara beruntun. Mandi dan berhias.
Memakai sebaik baik pakaian yang dimiliki, kemudian bisa memakai wangi wangian. Sebelum shalat Idul Fitri diSunahkan untuk makan terlebih dahulu. Sementara itu, shalat Idul Adha tidak demikian.
Jalan yang dilewati saat berangkat shalat Id dengan jalan saat pulang, diSunahkan untuk berlainan. Takbiran atau membaca takbir Bacaan takbir:
اَللهُ أًكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ اْلحَمْدُ. "Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar, laa ilaaha illallahu wallaahu akbar, Allaahu akbar walillaahil hamd." 3x Artinya:
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Tiada Tuhan melainkan Allah dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dan bagi Allah lah segala puji. Sementara itu, ada pula bacaan takbir yang lebih panjang lagi: مُخْلِصِينَ لَهُ الدينَ وَلَوْ كَرِهَ الكافِرُون، لا إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَهَزَمَ الأحْزَابَ وَحْدَهُ، لا إِلهَ إِلاَّ اللّه واللَّهُ أكْبَرُ
“Allahu akbar kabira, wal hamdulillahi katsira, wa subhanallahi bukrataw wa ashila, la ilaha illallah, wa la na’budu iyyahu mukhlisina lahud din, wa law karihal kafirun, la ilaha illlallah wahdah, shadaqa wa’dah, wa nashara ‘abdah, wa hazamal ahzab wahdah, la ilaha illallah wallahu akbar” Artinya: Ya Allah, Engkauhlah Tuhanku, tiada Tuhan melainkan Engkau, Engkaulah yang menciptakanku, dan aku adalah hamba Mu dan aku berada dalam ketentuan dan janji Mu sedapat yang aku lakukan. Aku berlindung kepada Mu dari keburukan apa yang telah aku lakukan, aku mengakui kenikmatan kenikmatan Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku, dan aku pun mengakui dosa dosaku, maka ampunilah aku, Ya Allah, akrena sesungguhkanya tiada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau.
Simak berita lain terkait Punya pertanyaan seputar zakat , infaq dan sedekah ? Anda dapat bertanya dan berkonsultasi langsung ke Konsultasi Zakat yang langsung dijawab Baznas (Badan Amil Zakat Nasional) Kirim pertanyaan Anda ke